Header Ads

7 Aksi Bunuh Diri Yang Dilakukan Oleh Anak-Anak


Bunuh diri adalah tindakan beresiko yang dilakukan tanpa berpikir panjang. Ada banyak cerita tragis bagi orang yang menyelesaikan masalah dengan cara mengakhiri kehidupan mereka. Terlebih lagi jika hal tersebut dilakukan oleh anak-anak, tentu kita akan lebih terenyuh karena masa depan mereka sebenarnya masih sangat panjang. Berikut adalah 7 daftar cerita bunuh diri yang dilakukan oleh anak kecil.

Baca juga:

1.       Ryan Halligan
Pada malam 7 Oktober 2003, kehidupan sepasang suami istri, John dan Kelly Halligan berubah selamanya ketika mereka menemukan bahwa anak mereka yang berusi 13 tahun, Ryan, telah melakukan gantung diri. Mereka memiliki pertanyaan besar tentang motif mengapa anak mereka sampai berani melakukan tindakan nekat tersebut. Ryan dikenal sebagai sosok anak yang periang dan selalu membuat orang disekitarnya tersenyum. Ternyata setelah diselidiki, Ryan telah menjadi korban bullying dari teman-teman sekolahnya sejak kelas 5. Sebenarnya orang tua Ryan telah melakukan konsultasi dengan kepala sekolah mengenai hal ini. Namun tanpa sepengetahuan mereka, Ryan terus menjadi korban bullying di media sosial.

2.      Tyler Clementi
Selama libur musim panas setelah lulus SMA, Tyler Clementi memutuskan untuk secara terbuka mengenai kehidupan seksualnya. Setelah diterima di Universitas, dia akhirnya berpacaran dengan seorang laki-laki di kampusnya bernama Dharum Ravi. Hingga akhirnya pada suatu saat Tyler menerima ajakan untuk melakukan hubungan seksual yang tanpa sepengetahuannya, Ravi telah memasang kamera kecil untuk merekam kegiatan tersebut. Rekaman tersebut mulai menyebar yang dimulai dari teman-teman terdekat Ravi. Karena malu dan rasa penghianatan yang dialaminya. Tyler memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada usia 18 tahun dengan melompat dari jembatan George Washington. Ravi dijatuhi hukuman penjara karena pelanggaran privasi.

3.      Samantha Kuberski
Samantha Kuberski adalah salah satu kasus bunuh diri termuda yang pernah diketahui. Setelah berdebat dengan ibunya, Samantha kemudian mengurung diri di dalam kamar. Sebelum masuk ke dalam kamarnya, Samantha pernah berkata kepada keluarganya bahwa dia akan bunuh diri. Namun, karena usianya yang masih sangat muda, perkataan itu dianggap sebagai emosi sesaat seorang anak kecil dan tidak benar-benar berniat bunuh diri. Siapa sangka bahwa dia benar-benar melakukan hal tersebut dengan menggantung diri menggunakan sabuk di dalam kamarnya. Peneliti telah menunjukan bahwa depresi sudah dapat dirasakan sejak usia 3 tahun. Dan alasan sebenarnya mengapa Samantha nekat melakukan bunuh diri masih belum dipahami, namun tragedi tersebut menjadi kesedihan bagi keluarga dan teman-temannya.

4.      Evan Ziemniak
Evan Ziemniak melakukan gantng diri pada Maret 2016, setelah insiden bullying yang ia terima di sekolah. Nenek Evan mengaku, dia pernah mendapatkan cerita bahwa Evan pernah ditusuk menggunakan pensil dan didorong di sekitar bus sekolah oleh teman-temannya. Hal ini yang menyebabkan Evan untuk mengakhiri hidupnya pada usia 12 tahun sebagai upaya putus asa melarikan diri dari bullying. Padahal selama hidupnya, Evan termasuk anak yang sopan dan memiliki banyak potensi.

5.      Jessica Cleland
Jessica adalah seorang gadis asal Australia yang masih berusia 18 tahun. Sejak masa transisi ke jenjang universitas, dia mulai mendapatkan penyerangan dari dua teman dekatnya melalui jejaring sosial Facebook. Mereka selalu menghiasi halaman Facebook jessica dengan gambar-gambar dewasa. Tak hanya di Facebook, aktivitas bullying berlanjut ke akun Instagramnya. Karena tak tahan dengan apa yang dia terima, Jessica akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Orang tua Jessica kemudia melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian, karena tak terima dengan apa yang dialami oleh anaknya itu.

6.      Kenneth Weishuhn
Kenneth dikenal sebagai seorang pemuda yang periang, bahagia, serta populer dikalangan teman-temannya. Hingga pada suatu hari dia mengaku akan orientasi seksualnya yang berbeda kepada teman di sekolahnya. Sejak saat itu, entah siapa, selalu ada saja orang yang mengganggu baik melalui media sosial maupun menelepon dengan ancaman pembunuhan. Pada awalnya Kenneth menganggap bahwa ancaman tersebut hanya sebagai gurauan dan selalu ia abaikan. Namun sayang, pada tanggal 15 April 2012 dengan usia yang masih sangat muda, 14 tahun, ia harus kehilangan nyawa dengan cara gantung diri.

7.      Bart Palosz
Setelah melewati tahun pertamanya di Sekolah Tinggi Greenwich di Connecticut, Bart Palosz tiba-tiba mengakhiri hidupnya dengan menembakan senjata yang dimiliki oleh keluarganya tepan di kepala. Teman dari anak berusia 15 tahun tersebut, mengklaim bahwa Bart telah mendapatkan tindakan bullying karena penampilan fisik dan latar belakangnya yang berasal dari Polandia. Meskipun keluarga dan teman-temannya tau tentang aksi bullying tersebut, namun tetap saja hal itu sudah terlambat untuk mencegah dari kejadian bunuh diri.


No comments

Powered by Blogger.