Header Ads

7 Tanda Bahwa Kamu Selingkuh Tanpa Disadari


Kamu memang mencintai pasangan hingga selingkuh adalah hal yang tidak pernah terlintas di pikiran Kamu. Tapi, pernahkah Kamu melakukan hal-hal seperti di bawah ini tanpa sadar? Berikut adalah 7 tanda bahwa kamu telah selingkuh tanpa disadari versi Berita Aneh Unik.

Baca juga:
·         1. Genit dengan teman kantor?
Jika Kamu mengira bahwa genit atau flirting itu hal biasa, coba pikirkan lagi. Flirting itu terbukti selalu menimbulkan masalah. Berbagai tindakan yang menjurus pada flirting seperti senyuman yang terkesan spesial kepada lawan jenis atau dengan tanpa pertimbangan mengatakan "kamu itu cantik juga ya…"—bisa menjadi sinyal bahwa Kamu mengisyaratkan sebuah hubungan yang lebih dari sekadar 'biasa'. Mungkin maksud Kamu sama sekali bukan ke arah sana, tapi ingat, orang lain bisa saja mengartikan berbeda. Ya, berasumsi! Bagaimana kalau membawa sikap 'flirting' itu ke rumah dan membuat pasangan Kamu lebih bahagia. Flirting dengan istri atau suami itu manjur sekali untuk menghangatkan rumah tangga—dan lagi lebih menyenangkan.
·         2. Curhat dengan lawan jenis
Curhat mengenai sesuatu yang detail soal masalah rumah tangga dengan orang lain di luar rumah benar-benar bisa menggiring Kamu kepada masalah baru yang tidak pernah Kamu kira. Berawal dari rasa nyaman ketika bercerita, belum lagi tepukan tangan yang menenangkan di pundak, dan lebih parahnya, Kamu mungkin akan menerima atau bahkan memberikan pelukan kepada lawan bicara yang sedang bersedih. Masalah pribadi memang sudah seharusnya disimpan di rumah sendiri. Berdiskusi dengan pasangan mengenai apapun yang mengganggu adalah cara yang paling 'sehat'. Pelukan atau bahkan sekadar belaian yang datang dari pasangan bisa lebih menenangkan kita. Jika hal itupun tidak manjur buat Kamu, Kamu bisa pergi ke saudara atau anggota keluarga yang bisa dipercaya, terapis atau konsultan. Yang pasti, bukan seseorang yang mungkin saja bisa "membajak" rasa cinta Kamu dari pasangan dan akhirnya menghancurkan rumah tangga Kamu.
·         3. Janji 'ketemuan' dengan lawan jenis
"Cuma makan siang sama Doni 'kan nggak masalah," kata Tina dalam hati. Atau, "Okay, pulang kerja aku mampir ya ke rumah kamu, tapi suamiku nggak bisa ikut."
Mungkin dalam hati semua itu tidak akan menjadi masalah untuk Tina, tapi sadarkah Kamu bahwa berjanji bertemu dengan lawan jenis tanpa didampingi pasangan itu justru sudah menjadi 'benih-benih' menuju sebuah emosi yang mungkin tidak pernah Kamu pikirkan?
Bayu dan Prita adalah suami istri. Suatu hari Prita menemukan struk makan siang untuk dua orang dari saku kemeja suaminya. Padahal mereka memiliki rumah tangga yang baik. Ketika Bayu sampai di rumah, ia menunjukkan struk itu dan bertanya "Ini apa?" Kemudian dengan tenang Bayu menjelaskan "Oh, kemarin aku undang sekretaris kantor untuk makan siang untuk sekadar mengucapkan terima kasih."
Prita menjawab "Aku mohon yang seperti ini jangan terjadi lagi ya?" Bayu mengerti kesalahannya dan dia langsung merespons "Iya sayang, tidak akan terjadi lagi. Akupun merasa aneh ketika makan siang hanya berdua dengan dia." Tidak ada yang salah dengan jamuan makan siang; hanya saja, jika Kamu sudah menikah, lakukanlah itu sebagai acara group yang melibatkan beberapa orang, atau ajaklah pasangan Kamu. Dan tidak ada yang salah pula dengan memperingatkan pasangan Kamu tentang hal yang salah—karena tindakan itu adalah bukti bahwa kita melindungi rumah tangga dan menunjukkan cinta kita pada pasangan.
·         4. Menceritakan keburukan pasangan
Seorang sahabat tidak akan menjelek-jelekkan sahabatnya karena itu adalah tindakan pengkhianatan. Apalagi sepasang suami istri yang adalah sahabat satu sama lain, salah satu tugas mereka adalah saling melindungi reputasi. Satu-satunya pengecualian adalah ketika pasangan mulai melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini harudlah dilaporkan pada pihak yang berwajib. Kamu harus melindungi diri dan tentunya demi keamanan anak-anak.
·         5. Online chatting
Menurut studi yang dilakukan oleh Beatriz Mileham dari Universitas Gainesville di Florida, Amerika Serikat, online chatting telah menjadi pemicu utama masalah dalam sebuah hubungan. Aktivitas internet semacam ini terbukti telah mengacaukan banyak angka pernikahan di Amerika Serikat. Contohnya, banyak yang bertemu kembali dengan mantan kekasih lewat internet, kemudian berakhir pada perselingkuhan. Solusinya gampang; "Jangan lakukan. Tindakan ini tidak sebanding keutuhan rumah tangga dan perasaan anak-anak kita."
·         6. "Malas" berhubungan intim dengan pasangan
Ketika keintiman dengan pasangan mulai merenggang, keutuhan rumah tangga bisa jadi taruhannya. Hubungan intim yang aktif dan terjaga hangat akan mendekatkan pasangan satu sama lain baik sacara fisik maupun emosinal. Memang tidak boleh ada paksaan dalam menjaga hubungan intim, karena itulah diperlukan pengertian yang tulus antara satu dan lainnya.
·         7. Lebih mendahulukan anak dan orangtua
Pasangan adalah orang yang paling penting dalam hidup Kamu. Hubungan yang lainnya adalah yang nomor dua. Bukan berarti Kamu tidak mencintasi anggota keluarga yang lain, tapi lebih mendahulukan anak dibandingkan dengan pasangan tentu bisa menyakiti pernikahan Kamu tanpa Kamu sadari. Taruhlah pasangan di nomor 1 dan secara otomatis kita akan memberikan kehangatan kebersamaan Ayah dan Ibu untuk anak-anak di rumah.
Sama halnya dengan orangtua Kamu. Kamu mencintai dan menghormati mereka, tetapi mereka bukan prioritas utama. Suami dan istrilah yang utama. Kebaikan hubungan antara kita dan pasangan juga akan secara otomatis membawa energy yang baik di tengah keluarga besar.

No comments

Powered by Blogger.